Kenali Kista Bartholin, Benjolan di Sekitar Vagina
18 February 2022
What's Happening
Girls, kamu tahu nggak kalau di sekitar vagina ada kelenjar kecil? Kelenjar itu disebut kelenjar bartholin, yaitu sepasang kelenjar kecil yang ada di belakang kedua sisi bibir vagina. Karena ukurannya kecil, kelenjar ini sulit terdeteksi oleh mata ataupun tangan. Meski berukuran kecil, kelenjar ini punya fungsi untuk menjaga kelembaban vagina dan mengeluarkan cairan saat berhubungan seksual.
Meski begitu, ternyata kelenjar bartholin bisa mengalami penyumbatan lho! Penyumbatan pada kelenjar bartholin ini disebut sebagai kista bartholin. Penyumbatan saluran kelenjar bartholin bisa terjadi karena adanya cairan yang menumpuk dan menyebabkan pembengkakan sehingga membentuk kista di salah satu sisi. Kista ini biasanya sering dialami oleh perempuan, mulai dari usia 20 sampai 30 tahun atau usia reproduksi. Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang Kista Bartholin!
Penyebab dan Gejala dari Kista Bartholin
Ada beberapa penyebab yang bisa mengakibatkan munculnya kista bartholin, seperti pernah mengalami luka atau cedera pada vagina dan memiliki riwayat operasi pada vagina. Di beberapa kasus, kista bartholin juga bisa terjadi karena penyakit seksual menular akibat bakteri escherichia coli.
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Gejala kista bartholin awalnya akan muncul seperti benjolan di sekitar vagina. Pada masa awal, benjolan ini mungkin nggak terasa sakit. Tapi, kemudian bisa terlihat kemerahan dan bengkak di sekitar vagina. Tentu aja hal itu bisa bikin kamu nggak merasa nyaman saat berjalan atau duduk. Jika mengalami infeksi, gejala berikutnya yang bisa kamu alami adalah terasa nyeri di bagian benjolan, vagina membengkak, keluar nanah pada benjolan dan mengalami demam lebih dari 38 derajat.
Apa yang Harus Dilakukan?
Photo by Armin Rimoldi from Pexels
Kita perlu banget nih, sedini mungkin mewaspadai akan adanya benjolan di sekitar vagina. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan mandi air hangat. Air hangat ini bisa bantu meredakan infeksi pada kelenjar dan mengeluarkan cairan yang ada di dalam dengan sendirinya. Kamu bisa berendam dengan air hangat beberapa kali sehari selama 10 hingga 15 menit dalam 3-4 hari ke depan.
Untuk kista berukuran besar, biasanya dokter akan menyarankan kamu untuk melakukan drainase. Prosedur ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat antibiotik serta obat pereda nyeri. Sementara itu, untuk cara terakhir dalam penanganan kista ini adalah dengan melakukan pengangkatan kelenjar bartholin.
Sedangkan untuk mencegah risiko kista bartholin, kamu dapat melakukan beberapa cara seperti menjaga kebersihan vagina. Jika kamu sudah aktif secara seksual, lakukan dengan cara aman seperti menggunakan kondom.
Juga, hindari kegiatan yang dapat menimbulkan luka atau cedera pada vagina.
Intinya, kalau kamu melihat dan merasa ada benjolan di sekitar vagina, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter ya! Karena dengan memeriksakan diri ke dokter, kamu bisa mengetahui apakah itu kista Bartholin atau bukan dan juga bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Jadi, pernah nggak kamu pernah mengalami benjolan di sekitar vagina? Yuk, bagikan cerita kamu bersama teman-teman lainnya di Instagram @womenhealthypedia!