Inertilitas atau masalah ketidaksuburan dibagi menjadi 2, yaitu infertilitas primer dan sekunder. Infertilitas primer berarti sepasang suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual dengan frekuensi 2-3 kali seminggu tanpa alat kontrasepsi. Infertilitas dapat disebabkan oleh faktor suami ( male factor) atau istri (female factor). Hal ini terjadi karena proses pembuahan yang menghasilkan kehamilan merupakan kerja sama antara suami dan istri. Kerja sama tersebut meliputi 2 faktor yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Suami memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat, sehingga mampu menghasilkan dan menyalurkan sperma ke dalam organ reproduksi istri. 2. Istri memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat, sehingga mampu menghasilkan sel telur yang dapat dibuahi oleh spermatozoa dan memiliki rahim untuk menjadi tempat perkembangan janin, embrio, hingga bayi cukup bulan, dan dilahirkan. dan tentunya dengan frekuensi berhubungan suami istri yang rutin terutama disaat masa subur istri untuk meningkatkan peluang hamil . Apabila anda baru berhubungan dengan suami dengan frekuensi setiap satu minggu sekali, sebaiknya anda meningkatkan frekuensi berhubungan dengan suami supaya peluang terjadi kehamilan menjadi lebih besar. Namun apabila anda sudah melakukan hubungan suami istri dengan frekuensi 2-3x setiap minggunya tanpa alat kontrasepsi dan belum kunjung hamil, baiknya anda dan suami berkunjung ke dokter kandungan dan kebidanan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan dengan seksama mencakup pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG , kadar hormon kesuburan HSG ( untuk melihat sumbatan di saluran telur) untuk istri dan analisa sperma untuk suami dr. Bram Pradipta. SpOG -Answer from dr. Bram Pradipta. SpOG