Kenali PCOS, Gangguan Hormon pada Siklus Menstruasi
02 December 2021
What's Happening
Girls, pernah dengar Sindrom Polikistik Ovarium atau biasa disebut PCOS? Bagi kamu yang belum mengenalnya, PCOS adalah gangguan pada reproduksi perempuan karena munculnya pertumbuhan banyak kista di kantung ovarium. Tumbuhnya kista-kista ini menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur dan menurunnya kesuburan, tapi bukan berarti tidak bisa hamil ya girls.
Nah, sampai saat ini belum ada yang dapat memastikan penyebab pasti dari PCOS, namun faktor genetik disebut para ahli sebagai salah satu penyebabnya. Perempuan yang memiliki riwayat anggota keluarga pengidap diabetes melitus, lebih rentan mengalami PCOS. Perempuan pengidap PCOS cenderung memiliki kadar insulin yang tinggi, apalagi jika ia mengalami obesitas dan punya riwayat diabetes melitus pada anggota keluarga.
Kadar insulin yang tinggi ini menimbulkan produksi hormon androgen yang berlebihan. Hormon androgen adalah hormon yang biasanya diproduksi secara maksimal pada laki-laki namun hanya sedikit terdapat pada perempuan. Hormon ini bertugas untuk mengembangkan fitur-fitur maskulin. Pada akhirnya, produksi hormon androgen yang berlebihan dapat mempengaruhi proses ovulasi.
Gejala dan Pengobatan PCOS
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Beberapa gejala PCOS yang perlu kamu ketahui adalah siklus menstruasi yang tidak normal. Siklus menstruasi bisa terlalu lama atau misalnya hanya 8 kali dalam setahun, bisa juga terlalu cepat atau lebih sering seperti dalam 21 hari muncul siklus yang baru. Bahkan, pengidap PCOS bisa sudah lama tidak mengalami menstruasi dalam jangka waktu yang lama.
Sedangkan untuk gejala lainnya dapat berupa pertumbuhan rambut yang berlebih di area wajah atau hirsutisme, kemunculan banyak jerawat di wajah atau bagian tubuh lainnya seperti dada atau punggung, kebotakan, skin tag pada leher atau ketiak, dan lainnya.
Karena belum diketahui secara pasti penyebab dari PCOS, sampai saat ini pengobatan masih sebatas mengatasi gejala-gejala yang muncul. Gejala yang berkaitan dengan insulin dapat diobati dengan terapi metformin yang dapat menurunkan produksi glukosa serta menurunkan kadar hormon androgen. Sedangkan untuk gejala siklus menstruasi yang tidak teratur dan kelebihan berat badan diatasi dengan membangun pola gaya hidup yang sehat seperti menjaga makanan dan berolahraga.
Olahraga Untuk Pengidap PCOS
Photo by Elina Fairytale from Pexels
Untuk memulai gaya hidup yang sehat dibutuhkan olahraga agar ketidakteraturan siklus menstruasi dan kelebihan berat badan dapat teratasi. Olahraga yang bisa dilakukan oleh pengidap PCOS adalah kardio seperti berjalan kaki atau bersepeda. Latihan kekuatan juga bisa diikuti oleh pengidap PCOS misalnya seperti mengangkat beban atau menggunakan resistance band agar otot-otot di tubuh dapat terbentuk.
Selain olahraga yang telah disebutkan tadi, kadang kala pengidap PCOS cenderung mengalami stres dalam proses pemulihan. Maka dari itu, jenis olahraga yang juga berfokus pada pikiran dapat menjadi alternatif. Mind- body exercise seperti yoga, pilates, dan berenang, tidak hanya mampu membakar kalori tapi juga menurunkan stres.
Perempuan yang mengalami PCOS memang menurun kesuburannya, namun jangan khawatir girls! Pengidap PCOS masih bisa memiliki anak melalui proses pemulihan terlebih dahulu.
Kamu penyintas PCOS atau memiliki kerabat yang mengalami PCOS? Yuk, ceritakan dan bagikan pengalamanmu kepada teman-teman lainnya di Instagram @womenheatlhypedia!